Sabtu, 14 Desember 2013

Sifat Koligatif

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Sifat koligatif meliputi:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik 


Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pada  setiap  suhu,  zat  cair  selalu  mempunyai  tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Gambaran penurunan tekanan uap
Gambaran penurunan tekanan uap
Menurut Roult :
p = po . XB
keterangan:
p     : tekanan uap jenuh larutan
po  : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB  : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = po . XA
keterangan:
ΔP   : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
po    : tekanan uap pelarut murni
XA   : fraksi mol zat terlarut
Contoh :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
rm

Kenaikan Titik Didih

Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m      = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal
rm19
(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai:
rm210
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC

Penurunan Titik Beku

Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:
rm37
ΔTf = penurunan titik beku
m     = molalitas larutan
Kf     = tetapan penurunan titik beku molal
W     = massa zat terlarut
Mr   = massa molekul relatif zat terlarut
p      = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O – ΔTf)oC

Tekanan Osmosis

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.
Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmosis = Π , maka :
rm48
π° = tekanan osmosis (atmosfir)
C   = konsentrasi larutan (M)
R   = tetapan gas universal.  = 0,082 L.atm/mol K
T   = suhu mutlak (K)
Tekanan osmosis
Tekanan osmosis
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
  • Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
  • Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit  di  dalam  pelarutnya  mempunyai  kemampuan  untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Contoh :
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.
  • Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal.
  • Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai :
α° = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula
Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < α < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.
  • Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai :
rm54
n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
  • Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :
rm64
  • Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai :
π°  = C R T [1+ α(n-1)]
Contoh :
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86)
Jawab :
Larutan garam dapur,
rm73 

Catatan:
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.
Read More

Praktikum membuat larutan 1 M


 



Membuat larutan didasarkan pada 2 cara :
A. zat asal pelarut dari padatan
B. zat asal pelarut dari laruta pekatan

   A.zat asal pelarut dari padatan
       buatlah larutan NaOH sebanyak 500 ML

       Alat dan bahan
        - NaOH solid
        - Gelas bekker
        - pipet
        - dan alat kimia lainnya :)

       Prosedur kerja :
       1. Hitung massa zat padat yang diperlukan
       2. menimbang mengukur massa zat padat
       3. melarutkan zat padat dengan air sebanyak volum larutan dan diaduk dengan spatula

       4. memasukkan larutan nomor 3 kedalam bauukur dengan ukuran yang sesuai
       5. bilas larutan no 3 dengan air, hasil bilasan dimasukan kedalam labu ukur ( blias min. 3x )

 Mr NaOH = 40





,  
1 Molar  = 500ml
           m = 20 gr
            


1. m NaOH = 20 gr
2. Timbang NaOH




   B. zat asal pelarut dari laruta pekatan
       Buatlah larutan asam sulfat 2M sebanyak 250 ml dari asam sulfat pekat yang mengandung 98% masa
       H2SO4 massa jenis larutan 1.8 Kg / L

       Alat dan bahan
        - H2SO4 cair
        - Gelas bekker
        - pipet
        - dan alat kimia lainnya :)

       Prosedur kerja :
       1. Cari / hitung konsentrasi larutan pekat
       2. Hitung volum larutan pekat yang diperlukan dengan rumus

       3. Mengukur Volum larutan pekat dengan gelas ukur yang sesuai
       4.Memasukkan airnya kedalam labu ukur yang sesusai, airnya sebanyak volum larutan
       5. lakukan pembilasan sebanyak min 3x


( 1 ml = 20 tetes ) 2.78 = 55 tetes




tujuan praktikum : membuat larutan  H2SO4 sebanyak 250 ml dari H2SO4 pekat

                                                            

LARUTAN UREA (CO(NH2)2)

Tujuan Praktikum    :  Membuat larutan UREA CO(NH2)2 0,1M sebanyak  100ml dari larutan UREA (CO(NH2)2) .

Teori Dasar        : Menghitung larutan pekat dengan menggunakan cara rumus pengenceran (M1 . V1 = M2.V2)

Alat dan Bahan    :
Alat    :   -  Spatula
Labu Ukur
Gelas Ukur
Corong

Bahan    :   - Air
Larutan Zat UREA

Prosedur Kerja        :
Hitung volume larutan UREA yang diperlukan dengan cara rumus pengenceran (M1 . V1 = M2.V2)
Mengukur volume larutan UREA dengan gelas ukur yang sesuai
Masukkan air ke dalam labu ukur yang sesuai , airnya sebanyak  volume larutan
Masukkan larutan UREA ke dalam labu ukur yang sudah di beri air sebelumnya
Lakukan pembilasan minimal 3x (tidak melebihi dari batas ukur) .
             

Data Pengamatan     :
Larutan UREA (CO(NH2)2) 0,1M sebanyak 100ml dari larutan UREA 2M :
M1 . V1  =  M2.V2
0,1 . 100 =  2 . V2
V2 . 2     = 10 ml
V2          =  5

Kesimpulan        :  Zat asal dari larutan pekat yaitu larutan UREA (CO(NH2)2)   0,1M sebanyak 100ml dari larutan UREA 2M menghasilkan  V2 = 5ml dari hasil rumusan pengenceran  M1 . V1 = M2.V2

Read More

Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan

Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan

Tujuan :
Mengamati adanya penurunan titik beku karena adanya zat terlarut

Alat dan bahan :
·       Gelas kimia
·       Tabung reaksi
·       Pengaduk
·       Thermometer
·       Es batu
·       Air mineral ( aqua, aqudes, nestle, dll )
·       Urea
·       Garam
·       NaCl

Cara kerja :
·       Masukan es batu pada gelas kimia
·       Tambahkan garam
·       Masukan air mineral sebanyak 20 Ml / 40 tetes
·       Masukan tabung reaksi kedalam gelas kimia dan catat perubahan suhu setiap 30 detik hingga suhu tetap
·       Ulangi langkah ini dengan larutan urea 1 m dan NaCl 1 m

Data pengamatan
No
Larutan
Konsentrasi
TF ( °C )
ɅTF ( °C )
1
Aquades
-
0
0
2
Urea
1 m
10
-10
3
Urea
2 m
12
-12
4
NaCl
1 m
7
-7
5
NaCl
2 m
9
-9

Hasil percobaan
·       Titik beku air mineral adalah 0° C
·       Titik beku urea 1 m adalah 10° C
·       Titik beku urea 2 m adalah 12° C
·       Titik beku NaCl 1 m adalah 7° C
·       Titik beku Nacl 2 m adalah 9° C

Analisis data
·       Hitung KF percobaan !
·       Hitung KF rata rata percobaan !
·       Hitung kesalahan mutlak !

 Penghitungan KF percobaan

Air mineral
ɅTF  = m . KF
0      =   0 . KF
KF    = 0° C

Urea 1 m
ɅTF  = m . KF
-10   =   1 . KF
KF    = -10° C

Urea 2 m
ɅTF  = m . KF
-12   =   2 . KF
KF    = -6° C

NaCl 1 m
ɅTF  = m . KF
-7     =   1 . KF
KF    = -7° C

NaCl 2 m
ɅTF  = m . KF
-9     =   2 . KF
KF    = 4.5° C

beberapa screen ketika waktu percobaan : 






 Link artikel :
4shared - Click disini
Read More

Laporan Praktikum Minuman Mengandung Vitamin C

Laporan Praktikum
Minuman Mengandung Vitamin C

Tujuan                 : Agar mengetahui kaar vitamin C pada minuman yang
                               diuji coba
Alat dan bahan   :
Alat             : Spatula porseline
                      3 gelas kimia 100 Ml
                      Serbet
                      Spiritus
Bahan         : Maizena
                     Pulpy orange
                     Pulpy aloevera
                     Pulpy grape
                     Air mineral
                     5 Sdm sampel minuman
                     ½ air aqua larutan …
                     ¼ gelas air mineral
                     1 Sdt tepung maizena


Theory : Semakin banyak tetesan iodin yang dimasukan hingga berubah warna menjadi biru kehitaman = semakin banyak kandungan vitamin C

Step I          : Membuat larutan kanji : larutkan tepung maizena dalam ¼
                                                                gelas air lalu aduk cepat

Step II         : Membaningkan sampel sama takaran berbeda
                      Segar Sari

 

Cara Kerja :

  1. Masukan segar sari kedalam 3 gelas kimia dengan takaran berbeda
  2. Masukan tepung maizena sebanyak 1 sendok porseline ke setiap gelas  kimia
  3. Teteskan iodin pada masing masing gelas ukur hingga warna berubah menjadi biru kehitaman
  4.  Catat jumlah tetesan

Step III        : Membaningkan sampel berbeda takaran sama

 
Cara Kerja :

  1.  Masukan sampel kedalam 3 gelas kimia
  2. Masukan amilum sebanyak 1 sendok porseline ke setiap gelas kimia
  3. Teteskan iodin pada masing masing gelas ukur hingga warna berubah menjadi biru kehitaman
  4.    Catat jumlah tetesan



Data pengujian kadar vitamin C lainnya :
 

 ScreenShot 




Semoga bermanfaat :) 
Read More
Powered By Blogger · Designed By Seo Blogger Templates